Transaksi Mata Uang Asing (Akuntansi Internasional)
27 Maret 2014
Transaksi
Mata Uang Asing (Akuntansi Internasional)
Pengertian Translasi Translation
Pengertian
Translasi Translation adalah proses pernyataan kembali informasi laporan
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. • Isu kurs dikombinasikan
dengan berbagai methode translasi yang dapat digunakan dan perlakuan
“Laba/Rugi” translasi yang berbeda membuat perbandingan hasil-hasil laporan
keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain atau perusahaan yang sama
dalam periode yang berbeda menjadi hal yang sulit. Lana Sularto
Translasi mata uang asing adalah
proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Translasi mata uang asing
dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan
pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan
memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap
mata uang asing induk perusahaan.
Alasan translasi
Tiga alasan tambahan dilakukannya
translasi mata uang asing, yaitu:
A. mencatat transaksi mata uang
asing;
B. memperhitungkan efeknya
perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
C. berkomunikasi dengan peminat
saham asing.
Alasan
translasi •Perusahaan dengan operasi luar negeri yaitu Perusahaan dengan
operasi yang luas, tidak dapat menyiapkan laporan keuangan konsolidasi jika
akun-akun mereka dan akun-akun subsidiaries tidak diungkapkan dalam satu mata
uang. • Skala kegiatan investasi internasional yang meluas saat ini
meningkatkan kebutuhan penyampaian informasi kepada pembaca di negara lain yg
signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca
laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik
domestic dan luar negeri . Lana Sularto.
Alasan
translasi Alasan lain : • Mencatat transaksi valuta asing • Melaporkan
aktivitas cabang internasional & anak perusahaan • Melaporkan hasil operasi
independen di luar negeri . Lana Sularto.
Latar belakang dan terminologi
Transaksi mata
uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
Kurs pasar spot dipengaruhi
berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara,
perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang
selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
Kurs pada
pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang
telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.
Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar
spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
Transaksi kurs
swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau
penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Perspektif Transaksi Ganda
Pada
perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang
terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
Metode Translasi Mata UangAsing
• Metode Kurs Tunggal (Single Rate)
• Metode kurs berganda (Multiple
Rate) * metode kini - non kini (current-non current) * metode moneter - non
moneter * metode temporal Lana Sularto.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode Nilai Tukar Ganda
Metode Current-Noncurrent
Metode Moneter-Nonmoneter
Metode Kurs Sementara
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI
MATA UANG ASING
Pendekatan akuntansi untuk
penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1) Penangguhan
2) Penangguhan dan Amortisasi
3) Penangguhan Sebagian
4) Tidak Ada Penangguhan
PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI
MATA UANG ASING
Beberapa perspektif historis
tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1) Pra-1965
Praktik translasi mata uang asing
masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43.
2) 1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh
pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan
setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3) 1975-1981
FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada
tahun 1975.
4) 1981-Sekarang
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR
AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
Translasi saat Mata Uang Lokal
adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang
digunakan adalah:
1) Seluruh asset dan kewajiban asing yang
ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal
neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan dan beban ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar
rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3) Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen
ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut
tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri
telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
Translasi saat Mata Uang Induk
Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1) Aset dan kewajiban serta nonmoneter
bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang
berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal
ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan dan beban ditranslasikan
menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan
dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang
ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3) Keuntungan dan kerugian translasi mata
uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
FASB mengeluarkan Satetement of
Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR
AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
Translasi saat Mata Uang Lokal
adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang
digunakan adalah:
1) Seluruh asset dan kewajiban asing yang
ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal
neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan dan beban ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar
rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3) Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam
komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar
tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar
negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
Translasi saat Mata Uang Induk
Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1) Aset dan kewajiban serta nonmoneter
bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang
berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal
ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan dan beban ditranslasikan
menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan
dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang
ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3) Keuntungan dan kerugian translasi mata
uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
Translasi saat Mata Uang Asing
adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan
tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang
fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan
akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode
kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs
saat ini.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
Perspektif Laporan
Harga Perolehan
Konsep Pendapatan
Laba Terkelola
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN
INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat
inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan
secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya
asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan
menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya.
Evaluasi dan pemilihan metode
translasi mata uang asing. Metode konversi mata uang
Diseluruh dunia setidaknya
dikenal 4 jenis metode konversi mata uang, yaitu :
1. Metode Current/Non current
Metode ini merupakan metode yang
paling tua di antara metode konversi mata uang. Dengan metode ini, semua asset
dan kewajiban lancer dari cabang-cabang perusahaan dikonversikan dalam mata
uang Negara asal dengan kurs saat ini, yaitu kurs pada saat neraca disusun. Sedang
asset dan kewajiban yang tidak lancar (noncurrent),seperti biaya depresiasi,
dikonversikan pada kurs histories, yaitu kurs pada saat asset diperoleh ataupun
pada saat kewajiban terjadi. Oleh karena itu, cabang perusahaan di luar negeri
yang memiliki modal kerja yang dinilai positif dalam mata uang local akan
meningkatkan resiko rugi (translation loss) akibat devaluasi dengan metode
current/non current. Sebaliknya bila modal kerja ternyata negative dinilai
dalam mata uang local berarti terdapat keuntungan (translation gain) akibat
revaluasi dengan metode tersebut.
Namun demikian, metode ini tidak
mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk
mentranslasikan aktiva lancar secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas,
piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi risiko nilai
tukar. Hal ini tentu tidak tepat. Sebaliknya, translasi utang jangka panjang
berdasarkan kurs histories mengalihkan pengaruh mata uang yang berfluktuasi
kedalam tahun penyelesaian.
2. Metode Monetary/non monetary
Asset moneter (terutama kas,
surat-surat berharga, piutang, dan piutang jangka panjang) dan kewajiban
moneter (terutama utang lancar dan utang jangka panjang) dikonversi pada kurs
saat ini. Sedang pos-pos nonmoneter, seperti stock barang, asset tetap, dan
investasi jangka panjang, dikonversi pada kurs histories.
Pos-pos dalam laporan laba/rugi
dikonversi pada kurs rata-rata pada periode tersebut, kecuali untuk pos
penerimaan dan biaya yang berkaitan dengan asset dan kewajiban non moneter.
Biaya depresiasi dan biaya penjualan dikonversi pada kurs yang sama dengan pos
dalam neraca. Akibatnya, biaya penjualan bisa saja dikonversi dengan kurs yang
berlainan dengan kurs yang digunakan untuk mengkonversi penjualan. Perlu
diperhatikan bahwa metode moneter-non moneter bergantung pada klasifikasi skema
neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan
hasil yang kurang tepat. Metode ini juga akan mendistorsikan marjin laba karena
menandingkan penjualan berdasarkan harga dan kurs translasi kini dengan biaya
penjualan yang diukur sebesar biaya perolehan dan kurs translasi histories.
3. Metode temporal
Dengan menggunakan metode
temporal, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau
penyajian ulang nilai tertentu. Metode tidak mengubah atribut suatu pos yang
diukur, malainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam
mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut,
tetapi bukan penilaian sesungguhnya.
Metode ini merupakan modifikasi
dari metode moneter/non moneter. Perbedaannya, dalam metode moneter/non
moneter, persediaan (inventory) selalu dikonversi dengan kurs histories. Sedang
dalam metode temporal, persediaan umumnya dikonversi dengan kurs histories,
namun bisa saja dikonversi dengan kurs saat ini apabila persediaan tersebut
dicatat dalam neraca dengan nilai pasarnya. Secara teoritis, metode temporal
lebih menekankan pada evalusai biaya (histories ataukah pasar).
Pos-pos dalam laporan laba/rugi
umumnya dikonversi dengan kurs rata-rata pada periode laporan. Sedang biaya
penjualan, cicilan utang, dan depresiasi yang berkaitan dengan pos-pos dalam
neraca dikonversi dengan kurs histories (harga di masa lalu).
4. Metode Current rate
Metode ini merupakan metode yang
paling mudah karena semua pos neraca dan laba/rugi dikonversi dengan kurs saat
ini. Metode ini direkomendasi oleh Ikatan Akuntan Inggris, Skotlandia, dan
Wales, serta secara luas digunakan oleh perusahaan-perusahaan Inggris. Dengan
metode ini, bila asset yang didenominasi dalam valas melebihi kewajiban dalam
valas, suatu devalusai akan menghasilkan kerugian. Variasi dari metode ini
adalah mengkonversi semua asset dan kewajiban, kecuali asset tetap bersih yang
dinyatakan dengan kurs saat ini.
Transaksi dengan mata uang asing
Ciri utama yang istimewa dari
sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesainnya dipengaruhi dalam suatu
mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu
perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam
suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam
mata uang asing.
Suatu transaksi mata uang asing
dapat berdenominasi dalam satu mata uang, tetapi diukur atau dicatat dalam mata
uang yang lain. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, petimbangkanlah
pertama-tama istilah mata uang fungsional. Mata uang fungsional sebuah
perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama dimana
perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas. Jika suatu operasi anak
perusahaan luar negeri relative berdiri sendiri dan terintegrasi dalam Negara
asing (yaitu sutau anak perusahaan yang menghasilkan produk untuk distribusi
setempat), umumnya akan menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata uang
local (Negara-negara domisili). Dengan demikian mata uang local (contoh euro
untuk anak perusahaandari suatu perusahaan AS yang berada di Belgia) adalah
mata uang fungsionalnya.
Untuk menggambarkan perbedaan
antara suatu transaksi yang berdenominasi dalam suatu mata uang tetapi diukur
dalam mata uang lainnya, misalkan sebuah anak perusahaan AS di Hong Kong
membeli persediaan barang dagangan dari Republik Rakyat Cina yang dibayarkan
dalam renmimbi. Mata uang fungsional anak perusahaan adalah dollar AS. Dalam
kasus ini, anak perusahaan akan mengukur transaksi mata uang asing yang
berdenominasi dalam renmimbi ke dalam dollar AS, mata uang yang digunakan dalam
catatan bukunya. Dari sudut pandang induk perusahaan, kewajiban anak perusahaan
berdenominasi dalam renmimbi, tetapi diukur dalam dollar AS, mata uang
fungsionalnya, untuk keperluan konsolidasi
Hubungan translasi mata uang
asing dengan inflasi
Penggunaan kurs kini untuk
mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di lingkungan
berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang
domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat
yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan
dengan beban depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu
dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada
pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba
akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio
pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar
negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi
sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan
kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan
dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai
mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan
dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen
dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan
menurut kurs historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam
mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang
signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak
dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.
Pelaporan dan Pengungkapan
Akuntasi Internasional
Perkembangan Pengungkapan
Pelaporan adalah Proses
mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivitas ekonomi dan
transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi. Sedangkan
Pengungkapan adalah Proses mengomunikasikan kepada para pengguna . Praktek
pengungkapan sangat berkaitan dengan system akuntansi. Standar dan Praktek
pengungkapan dipengaruhi oleh sumber sumber keuangan, system hukum , ikatan
politik dan ekonomi, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya
dan lain lain.
Perkembangan sistem pengungkapan
sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik
pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan
politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya,
dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam
pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan
keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya,
pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan
sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung
tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap
investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin
penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang
saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain
(seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang),
Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau
pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan
perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak
informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
PRAKTIK PELAPORAN DAN
PENGUNGKAPAN
Praktik pengungkapan dan
pelaporan berbeda di seluruh dunia seperti laporan arus kas dan perubahan
ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva, dan
kewajiban keuangan dan laba per saham.
Pengungkapan Informasi Progresif
Pengungkapan informasi progresif
adalah pertimbangan tinggi yang relevan di dalam kesetaraan pasar dunia.
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan dianggap sangat relevan dalam
pasar ekuitas di sekuruh dunia. Informasi yang melihat masa depan mencakup
ramalan pendapatan, laba rugi per saham, pengeluaran modal dan pos keuangan
lainnya, informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan
yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos periode fiscal
dan proyeksi jumlah, dan laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa
depan.
a. Ramalan pendapatan, laba rugi,
laba rugi persaham (EPS), pengeluaran modal, dan pos
keuangan lainnya.
b. Informasi prospektif mengenai
kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi
pos, periode fiscal, dan proyeksi jumlah.
c. Laporan rencana manajemen dan
tujuan operasi di masa depan
Pengungkapan Segmen
Investor dan analisis menuntut
informasi hasil perusahaan industri dan segmen geografis usaha dan keuangan
signifikan dan berkembang. Pengungkapan segmen membantu para pengguna laporan
keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam sutu
perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa
manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja
perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir,
Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai
pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan
manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini
berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi
investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan
akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing)
dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi
kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang
tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan
menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham
menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial
Saat ini perusahaan dituntut
untuk menunjukan tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut pihak
pihak yang berkepentingan (stakeholders), karyawan, pelangan, pemasok,
pemerintah, kelompok aktifis dan masyarakat umum
Laporan pertanggungjawaban sosial
mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan
terhadap kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan lingkungan.
Pengungkapan Khusus bagi Pengguna
Laporan Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi yang Digunakan
Laporan keuangan dapat berisi
pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan non
domestik, meliputi :
(1) “Laporan ulang yang mudah”
tentang informasi keuangan ke dalam mata uang asing;
(2) pembahasan perbedaan antara
prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa
ketetapan prinsip akuntansi lainnya;
(3) posisi laporan keuangan ulang
terbatas di ketetapan prinsip akuntansi kedua;
(4) sebuah laporan keuangan
lengkap disiapkan yang berhubungan dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua.
Pengungkapan Pengelolaan
Perusahaan
Pengelolaan perusahaan adalah
sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan. Diantara permasalahan
pengelolaan perusahaan adalah hak dan perlakuan pemegang saham, pertanggungjawaban
direksi, pengungkapan dan transparansi, dan peran pemegang saham.
Pengungkapan dan Laporan Bisnis
di Internet
Pengungkapan dan pelaporan bisnis
juga dapat dilakukan melalui internet, dimana semua pihak yang berkepentingan
dapat mengakses informasi keuangan. Dengan menggunakan internet, investor juga
dapat melakukan transaksi perdagangan dan membuat keputusan investasi dengan
satu klik.
World Wibe Web terus digunakan
sebagai sebuah ruang penyebaran informasi, dengan media cetak yang selalu mendapat
peran kedua.
Sebuah perkembangan penting yang
akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalui Web adalah eXtensible Bussiness
Reporting Language (XBRL) yaitu sebuah sistem penamaan informasi atau data.
IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA
LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para manajer dari banyak
perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi
yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin
meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional
memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan
bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan
pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh
para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan
rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang
memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
Refrensi :
http://www.slideshare.net/SasaRycrizzh1/translasi-mata-uang-asing-akuntansi-internasional
Komentar
Posting Komentar